Pernahkah kita menjadi saksi dikala radio menjadi primadona di khalayak umum? Menjadi satu-satunya alat komunikasi seantero negeri?
Tentu saja sebagian besar kita turut menjadi saksi dan penikmat alunan irama radio yang senantiasa menemani aktivitas sehari-hari. Radio sendiri adalah alat komunikasi berbalut teknologi yang bekerja dengan gelombang elektromagnetik. Ya, meskipun sekarang radio sudah banyak digantikan posisinya oleh TV dan android, tapi keberadaannya tetap menyandingi kehidupan kita. Kini akses radio yang paling mudah dan sederhana, banyak dijumpai dalam aplikasi bawaan android dan bahkan merambah dunia internet.
Lalu bagaimana peran radio di era digital seperti sekarang ini? Apakah keberadaanya masih digandrungi banyak orang? Jika sahabat adalah tipe penikmat audio dan mudah sekali menjadi fokus ketika mendengarkan suara atau audio, berarti sahabat masuk ke dalam tipikal pembelajar audio. Biasanya pembelajar audio cenderung mudah mengingat informasi yang dipelajari dengan mengaitkan sesuatu dengan suara yang ada.
Seperti yang kita ketahui salah satu bidang studi yang mengharuskan peserta didik memiliki kemampuan dalam mendengar adalah pelajaran yang berkaitan dengan Bahasa dan Sastra. Dalam pelajaran Bahasa Inggris, ada empat kemampuan yang harus dikuasai oleh peserta didik, diantaranya listening, speaking, reading, dan writing.
Sebagai kemampuan pertama yang harus dikuasai oleh peserta didik, listening skill menjadi titik awal apakah informasi yang disampaikan bisa diterima dengan baik atau tidak. Karena seperti yang kita tahu, Bahasa Inggris di Indonesia berperan sebagai Foreign Language, yang artinya tidak semua masyarakat menggunakan dan familiar dengan bahasa ini. Sehingga, dibutuhkan pembelajaran yang terfokus untuk mampu memahami dan memaknai listening skill.
Aksen dan penekanan ucapan yang berbeda antara native speaker dan foreign speaker, terkadang menjadi kerikil kecil bagi pendidik untuk menyajikan sumber belajar yang baik dan benar pada peserta didik.
Sebagai terobosan untuk memberikan solusi, pemerintah telah banyak menyediakan situs dan portal yang memberi ruang bagi insan cendikia untuk menegembangkan materi dalam bidang audio, contohnya Radio Edukasi.
Radio Edukasi ini pertama kali berdiri pada tanggal 11 September 1980 berdasarkan Kepmendikbud Nomor 222g/O/1980 dengan nama BPMR Yogyakarta (Balai Produksi Media Radio). Lalu, ada sedikit penambahan pada namanya menjadi BPMRP (Balai Pengembangan Media Radio Pendidikan) pada tanggal 17 April 2012 berdasarkan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2012. Pada dasarnya, kedua nama tersebut tidak berbeda, mereka tetap sama dalam giat mewujudkan merdeka belajar. Adapun visi dan misi yang diusung adalah:
1. Visi
Terwujudnya layanan prima pendidikan melalui pendayagunaan teknologi infomasi dan komunikasi berbasis media audio/radio
2. Misi
a. Memproduksi media radio/audio guna meningkatkan ketersediaan bahan ajar untuk Pendidikan
b. Menyelenggarakan siaran radio pendidikan untuk melayani peserta didik di daerah yang sulit terjangkau oleh pelayanan pendidikan konvensional
c. Mengembangkan model media radio/audio pembelajaran yang inovatif untuk meningkatkan kualitas dan relevansi Pendidikan
d. Mengkaji dan merancang model media radio/audio dengan format khusus sesuai karakteristik siswa berkebutuhan khusus
e. Mengelola sarana prasarana dan bahan media radio/audio untuk memastikan sasaran didik dapat memanfaatkan program media radio/audio untuk pendidikan
Sekali merengkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui. Ya, pepatah ini sangat sesuai dengan pembahasan kita untuk memberikan sebuah wahana unik dalam ranah audio, untuk melatih kemampuan peserta didik pada listening skill.
Jika Sahabat Rumah Belajar ingin mencari media atau sumber pembelajaran, di sinilah tempatnya. Ada banyak sekali audio yang bisa kita manfaatkan dan diunduh untuk menjadi bahan materi bagi peserta didik. Mengaksesnya pun sangat mudah, tapi sebelum melangkah lebih jauh, ada baiknya kita mendaftarkan akun sebagai member atau anggota pada Radio Edukasi jika ingin mendownload dan melakukan eksplorasi lebih jauh dalam situs ini. Caranya sangat mudah, sahabat Rumah Belajar silahkan ikuti tahapan berikut ini:
1. Masuk ke laman https://radioedukasi.kemdikbud.go.id/
2. Isi form yang terdiri dari username, password, email aktif, nama lengkap, status, negara, kota, dan terakhir mencentang kotak reCAPTCHA.
3. Setelah itu klik kolom register
4. Kemudian, kita akan diarahkan untuk mengecek kotak masuk di dalam email yang dicantumkan.
5. Jika tidak menemukan email dari Radio Edukasi, sahabat bisa mengecek kotak spam.
6. Jika sudah ada email masuk dari Radio Edukasi, sahabat akan diarahkan untuk mengklik sebuah tautan yang terhubung dengan situs Radio Edukasi, dan secara otomatis telah log ini /masuk.
Nah, kini sahabat Rumah Belajar telah memiliki akun di Radio Edukasi dan bisa menjelajah konten-konten bermanfaat yang bisa diaplikasikan untuk proses belajar mengajar kita. Jika sahabat adalah seorang guru Bahasa Inggris, kita bisa mencari referensi sumber belajar berupa audio di “Produk Media Audio Pembelajaran”.
Yang terakhir tapi bukan penutup, sudah selayaknya pada titik ini kita sepakat bahwa Radio Edukasi tidak hanya hadir sebagai pelengkap media pembelajaran, tapi memiliki makna lebih dari itu. Radio Edukasi adalah salah satu giat penggerak dalam dunia pendidikan dengan segudang aset publik milik negara. Kita sebagai insan pejuang pendidikan, sudah seharusnya turut mengabadikan Radio Edukasi sebagai contoh baik dalam dunia pendidikan. Mari ramaikan Radio Edukasi dengan cita rasa semangat berbagi.
Merdeka Belajarnya, Rumah Belajar Portalnya, Maju Indonesia.